KELEZATAN TONGSENG BANDENG

Januari 15, 2009
tongseng-bandeng

Ikan bandeng ternyata dapat diolah menjadi berbagai masakan yang mengundang selera. Di Waroeng Bandeng Juwana, Kota Semarang, ada berbagai menu olahan ikan bandeng. Salah satunya adalah tongseng bandeng yang layak menjadi menu pilihan Anda ketika singgah di Kota Semarang.

Wujud tongseng bandeng tidak jauh beda dengan tongseng daging kambing atau sapi. Kuahnya berwarna coklat kekuningan lengkap dengan irisan kol dan tomat. Hidangan itu menjadi lebih lengkap jika disantap dengan sepiring nasi putih. Kuahnya yang sedikit kental terasa manis dan gurih sejak suapan pertama.

“Kuahnya sama dengan kuah gulai, tetapi kami menambah irisan bawang putih, bawang merah, cabai rawit, dan kecap,” kata Captain Waroeng Bandeng Juwana, Abraham Dominggus Dacosta yang akrab dipanggil Ade, Kamis (1/1).

Di dalam kuah tersebut, ada beberapa potongan ikan bandeng duri lunak yang berukuran sedang. Ketika digigit, ikan bandeng itu terasa kering dan gurih. Bumbu kuah tongseng yang meresap ke dalam daging ikan kian menambah kenikmatan.

Menurut Ade, ikan bandeng yang akan dimasak menjadi tongseng harus digoreng sebentar dan ditaburi garam. Alasannya, jika ikan hanya direbus, rasanya akan menjadi hambar.

Tongseng bandeng itu tidak pedas. Bagi pengunjung yang ingin menambah rasa pedas, dapat menaburkan merica bubuk. “Tongseng ini cocoknya dengan merica bubuk,” kata Ade.
Ragam bandeng

Tongseng itu telah menjadi primadona di restoran yang berada di lantai dua pusat oleh-oleh Bandeng Juwana di Jalan Pandanaran 57, Semarang. Menu unik ini lahir sejak restoran itu berdiri tahun 2007.

Harga tongseng bandeng Rp 7.000 per porsi. Menurut Ade, menu tersebut sengaja diciptakan untuk menambah kekayaan cita rasa ikan bandeng. Selama ini, masyarakat hanya mengenal ikan bandeng duri lunak goreng yang disantap dengan sambal dan nasi.

Di restoran itu ada 30-an menu berbahan dasar bandeng dengan harga Rp 6.000-Rp10.000 per porsi seperti pepes bandeng, asem-asem bandeng, bandeng cuan-cuan, dan bandeng srani. “Kami ingin menambah menu rica-rica bandeng dan bandeng acar,” ujar Ade. (Herpin Dewanto)
Dimuat di Kompas Jateng 2 Januari 2009